JellyPages.com

Rabu, 14 November 2012

Jamur (Fungi)


Ilmu Biologi mempelajari segala hal makhluk hidup di bumi ini, tidak terkecuali jamur (fungi). Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping. Sekarang saya akan membahas tentang jamur.

1.    Jamur (Fungi)
Fungi atau jamur adalah nama umum, sedangkan nama lainnya adalah kapang, cendawan, atau supa (suung). Jamur mudah dikenali, apalagi jamur telah membentuk alat pembiakannya yaitu spora. Bagian fase jamur yang mudah dikenali ini sebenarnya merupakan satu fase atau tahapan bentuk pergiliran turunannya yaitu sporofitnya. Sporofit adalah suatu fase yang menghasilkan spora. Sebelum menghasilkan spora terlebih dahulu jamur membentuk badan penghasil spora, seperti sporangium, askus, basidium, ataupun konidiofor. Sebenarnya jamur tidak saja langsung merupakan sporofit, tetapi ada fase sebelumnya yang tidak mudah dikenali oleh orang awam adalah fase gametofitnya

2.    Ciri-ciri Umum
Jamur atau fungi pada umumnya memiliki ciri sebagai berikut:
a.    Eukariotik (memiliki membran sel inti/ karioteka)
b.    Tidak berklorofil, sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
c.    Ada yang uniseluler (terdiri dari 1 sel saja)
d.   Ada yang uniseluler dan multiseluler. Yang multiseluler (bersel banyak) tubuhnya tersusun atas hifa (benang halus) dan menjalin menjadi miselium (kumpulan hifa) yang berfungsi menyerap makanan
e.     Hifa ada yang bersekat dan tidak bersekat. Pada yang bersekat, ada yang berinti satu dan berinti banyak. Pada yang tidak bersekat, apabila berinti banyak, disebut senositik
f.     Dinding selnya terdiri dari zat kitin
g.     Jamur uniseluler berkembang biak dengan spora aseksual.
h.    Jamur multiseluler berkembang biak dengan zoospora, endospora, klamidiospora, fragementasi, tunas, dan konidia (aseksual). Secara seksual dengan konjugasi dan menghasilkan spora generatif.
i.      Hidup pada tempat lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya matahari
j.      Pencernaan berlangsung diluar tubuh dengan enzim untuk menyederhanakan makanan sebelum diserap jamur
k.    Struktur umum jamur terdiri dari hifa yang tumbuh ke atas (sporangiofor) yang dapat membentuk tubuh buah dan terdapat kotak spora (sporangium) yang berisi spora perkembangbiakan. Hifa yang mendatar disebut stolon

3.    Klasifikasi Jamur
Jamur dapat diklasifikasikan berdasarkan hifa dan alat reproduksinya. Jamur dibedakan menjadi 4 divisi yaitu Zygomycotina, Ascomycotyna, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina. Saat ini masih terdapat jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Jamur yang demikian dikelompokkan dalam divisi Deuteromycotina yang berarti jamur tak tentu.Jamur termasuk filum Mikota yang terdiri dari:
a.       Zygomycotina
Jamur Zygomycotina memiliki ciri-ciri:
1)        Hidup sporofit.
2)    Hifa membentuk anyaman (miselium) yang tidak bersekat.
3)  Reproduksi aseksual dengan membentuk spora, reproduksi seksual dengan konjugasi antara dua hifa yang akan menghasilkan spora.
Contoh:
·      Rhizopus oryzae, digunakan untuk membuat tempe.
·      Phytophtora infestans, hidup parasit pada daun kentang.
b.        Ascomycotina
Jamur Ascomycotina memiliki ciri-ciri:
1)    Tubuh ada yang uniscellulair dan ada yang multicellulair.
2) Spora dibentuk dari askus (sel yang mengembung) disebut askospora sebagai hasil dari perkembangbiakan seksual. Spora terdapat di dalam askus yang menyerupai kantong. Di dalam kantong terdapat 8 spora.
3)      Askus ada yang berkelompok (askokatip) dan ada yang sendiri-sendiri.
4)      Ascomycotina memiliki alat kembang biak secara vegetatif dengan kondiospora atau konidia.
Ascomycotina dapat ditemukan pada makanan yang busuk. Warnany ada yang merah, cokelat, atau hijau. Beberapa Ascomycotina digunakan dalam industri makanan misalnya kecap, tahu, oncom, dan roti.
Contoh:
·      Saccharomyces cerevisae, untuk membuat tape.
·      Aspergilus oryzae, untuk membuat sake di Jepang.
·      Aspergilus wentii, untuk membuat kecap.
·      Penicillium notatum, menghasilkan zat antibiotic (penisilin).
·      Penicillium camenberti, untuk membuat keju.
·      Neurospora crassa, untuk membuat oncom.
c.       Basidiomycotina
Jamur Basidiomycotina memiliki ciri-ciri:
1)  Umumnya berbentuk makroskopis (dapat dilihat dengan mata).
2)  Memiliki miselium yang bersekat-sekat dari miselium tumbuh tubuh buah (basidiokarp) yang beraneka ragam bentuknya.
3) Dalam basidiokarp terdapat jalinan-jalinan benang hifa. Benang hifa yang bermuatan positif bertemu dengan basidium yang bermuatan negatif terjadi plasmogami dan membentuk miselium dikariota.
4)      Ujung miselium menggelembung membentuk basidium yang menghasilkan empat spora bertangkai.
5)      Berkembangbiak secara seksual dengan basidiospora dan aseksual dengan konik.
Contoh:
·      Volvariella volvacea (jamur merang, dapat dimakan)
·      Ausricularia auricula (jamur kuping, dapat dimakan)
·      Puccinia graminis (jamur karet)
·      Ustilago scitaminae (jamur api)
d.      Deuteromycotina
Deuteromycotina memiliki ciri-ciri:
1) Belum diketahui cara reproduksi generatifnya, sehingga disebut jamur tak sempurna (fungi imperfecti).
2)      Hifanya bersekat.
3) Perkembangbiakan aseksual dengan konidia.
Contohnya jamur oncom (Monilia sitophyla).

4.      Peranan Jamur bagi Manusia
Jamur dapat dibagi menjadi dua macam yaitu jamur yang menguntungkan dan jamur yang merugikan.
1)      Jamur yang menguntungkan
a.    Untuk industri makanan dan minuman (seperti tape, kecap, dan keju).
b.    Untuk menghasilkan antibiotik, seperti penisilin.
c.    Sebagai bahan mekanan sayur bergizi tinggi.
d.   Untuk percobaan di laboratorium.
e.     Pengurai dalam ekosistem.
2)      Jamur yang merugikan
a.    Dapat menyebabkan penyakit (kulit).
b.    Menyebabkan infeksi pada biji-bijian.
c.    Menyebabkan daun menggulung.



Tidak ada komentar: